11.32

Muslimah Perubah Peradaban

Oleh: Nurmi Kusumaning Tyas

Kecanggihan dunia IPTEK era modern dan globalisasi dewasa ini terus bergumam. Berdecak tumbuh bagai jamur yang tumbuh di musim penghujan. Tak pernah berhenti menciptakan suatu cipta dan karya. Dan semuanya itu, mengharuskan suatu peran dari seorang muslimah..jika anda bertanya kenapa seorang muslimah harus turut ikut andil, bukankah seorang muslimah hanya bertugas di dapur , kasur dan sumur? Itu SALAH!!! Seorang muslimah tidak hanya bertanggung jawab terhadap keselamatan diri, kehormatan diri dan keluarganya, tetapi  juga menyelamatkan akhlak bangsa dan negaranya. Karena itu, dituntut munculnya wanita muslimah yang tangguh,terampil,amanah, nafi’ah(guna),cerdas, mandiri, dan bening fikiran dan hati.
Kondisi bangsa saat ini mengalami degradasi moral, krisis kepercayaan, dan makin maraknya kriminalitas dalam masyarakat. Degradasi moral khususnya kaum wanita’ya, miris memeang krtika mereka sudah menanggalkan rasa malunya, berpakaian akan tetapi bertelanjang dan melakukan tabarruj yaitu
tindakan  seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain.
Firman Allah Swt:
Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku(bertabarruj) seperti orang jahiliah yang terdahulu”(QS.AL-Ahzab:33)
Maka sahabat-sahabat muslimah…jauhilah perilaku Tabarruj, dan jadilah muslimah sejati bagi bangsa. Karena kita(Muslimah)adalah Guru dunia, jadi mulai dari sekarang..jadilah Guru yang bisa digugu lan diTiru. Bagaimana caranya? Dengan memperbaiki akhlaqul kharimah, sebelum qita ajarkan kepada anak-anak didik kita kelak.Menurut Yusuf Qardhawi bahwa Wanita tidak akan dikatakan tabarruj jika menepati hal-hal sebagai berikut:
Pertama, menundukkan pandangan, sebab
perhiasan Wanita yang termahal adalah rasa malu,sehingga bentuk malu yang lebih tegas ialah menundukkan pandangan.
Kedua,tidak bergaul bebas sehingga terjadi persentuhan antara laki-laki dengan perempuan, seperti yang biasa terjadi di gedung-gedung bioskop,ruangan-ruangan kuliah,perguruan-perguruan tinggi, kendaraan-kendaraan umum di zaman sekarang ini.
Ketiga, pakaiannya harus selaras dengan tata kesopanan Islam.sedangkan pakaian menurut tata kesopanan Islam memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
ü  Harus menutup seluruh badan
ü  Tidak tipis dan tidak membentuk lekukan tubuh sehingga tampak kulit
ü  Tidak ketat dan menampakkan bagian-bagian tubuh yangh menarik, sekalipun tidak tipis atau transparan.
Keempat,tidak bergaya untuk menarik perhatian laki-laki, supaya mereka mengetahui apa yang disembunyikan baik dengan berhias atau wangi-wangian,
Sebagai firman Allah Swt:
“Janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan”( QS.Al-Nur:31).
Lalu bagaiman peran Wanita bagi bangsa?
Begini…karena wanita (seseorang yang kelak akan menjadi seorang IBU) maka secara pasti seorang wanita adalah seorang Pendidik (Al-Murabbi)kerena iBulah yang mula-mula mendidik anak sejak ia dalam kandungan hingga akhirnya kita dilahirkan ke dunia. Maka dialah Guru pertama yang memberi pendidikan kepada kita.seperti halnya tugas guru yaitu pmemberi pendidikan (pendidik) dan member pengajaran dengan mengajar. Maka layaklah jika IBU kita sebut sebagai Pendidik, walaupun…profesinya bukanlah sebagai pendidik atau guru.Di dalam keluarga inilah,sang anak secara tidak langsung telah memasuki sekolah tahap pertama(Al-ummu madrasatul ‘ula).
Wanita atau  yang sering kita panggil Ibu juga bertindak sebagai Pengajar(al-mu’allim) sebut saja sebagai ustadzah di dalam rumah….gratis kan tanpa bayar…
Wanita dalam keluarga adalah pemegang jabatan sebagai Pengurus(al-mudabbir), Karena di dalam sinilah seorang Ibu biasanya melakukan kegiatan yang jarang dilakukan oleh bapak. Seperti memasak, mengelola uang belanja, dan lain sebagainya. Yang kesemuanya diurus dan diatur oleh Ibu tanpa mengeluh kepada orang lain.
Wanita berperan sebagai Pengawas (al-muraaqib)dalam keluarga, dimana pendidikan yang terbaik haruslah dieroleh anak dengan pengawasan dari seorang ibu, agar sang anak tidak mendapatkan ilmu yang salah. Wanita juga berperan sebagai koki terhandal loh..sebut saja dengan(at-thabbakh)tidak usah pergi ke hotel untuk mendapatkan masakan yang lezat..cukup dengan masakan Ibu yang sudah di jamin kebersihan , kesehatan dan kandungan gizinya…hm…
Oh iya…bagi anda kaum muslimah…berbahagialah, ternyata kita adalah seorang yang hebat! Kenapa? Karena qita diamanahi dengan banyak  macam amanah. Apa itu?? Baiklah ayo kita lihat:
  • Menteri Agama(waziiru-ssyu’uniddiiniyyati): karena Wanita berperan penting dalam menanamkan nilai-nilaikeagamaan dalam diri anak, semenjak dini.
  • Menteri Ekonomi (waziirul-iqtishadi) : karena Wanitalah yang bertugas mengatur dan, mengelola pendapatan dan pengeluaran dalam Negara kecil yang dibina yaitu keluarga. Agar kesejahteraan keluarga seperti pangan ,sandang  dan kebutuhan pokok lainnya tercukupi.
  • Menteri  Keuangan (waziirul-maaliyyah): Muslimah yang nantinya mengatur dan mengelola dan mengadministrasi masalah keuangan.
  • Menteri Kesehatan(waziirus-shihah): seorang Wanita memelihara warganya dalam Negara kecil itu supaya semua terjamin kesehatannya.
  • Menteri P dan K(Waziirut-tarbiyati waatta’liim)
  • Dan masih banyak menteri-menteri yang lain…
Jadi…Pembentukan generasi pewaris negeri bisa dilakukan dengan pembentukan kepribadian islami (asy-syakhsiyah al-islamiyah) dimana diperlukan adanya pembentukan keluarga islami (at-tawin al-usroh al-islamiyah).

Kini Bangsa ini yang kita cintai ini mengalami masa dimana diperlukan orang-orang yang mampu memberikan pelayanan dan kepedulian bagi masyarakat. Orang-orang ini hanya bisa dilahirkan oleh ibu pewaris bangsa, wanita yang mampu melahirkan dan mendidik untuk menjawab kebutuhan. Seperti halnya persiden Tanzania berpendapat:
“Jika anda mendidik seorang pria, maka anda hanya mendidik seorang manusia. Jika anda mendidik seorang wanita, maka anda telah mendidik seluruh manusia”.Ada pepatah yang mengatakan, Wanita adalah tiang negara. Kala tiang tiada daya, bangunan pun roboh rata. Tak heran jika ada yang mengatakan, “Ibulah yang melahirkan sebuah bangsa!”. Karenanya seorang wanita yang akan menjadi ibu harus memiliki bekal yang banyak, tidak hanya dalam kerumahtanggaan tapi juga seni mendidik anak, merawat diri, seni mengelola keuangan, dll…: )pepatah Jawa mengatakan Wanita adalah penggambaraan seseorang yang “Wani  ing Tata” sehingga kaum IBU dinamakan wanita, karna dia berani menata rumah tangga’nya agar berjalan harmonis, anak-anaknya supaya terdidik dengan baik.

“Pondasi perbaikan bangsa adalah perbaikan keluarga, dan kunci perbaikan keluarga adalah perbaikan kaum wanitanya. KARENA WANITA ADALAH GURU DUNIA. Dialah yang menggoyang ayunan dengan tangan kanannya dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya”
[Hasan Al Banna]

0 komentar: