05.03

Ramadhan Taqwa

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bartaqwa. (Qs. Al Baqarah:183)
Sangat jelas tertulis dalam kitab yang tidak akan pernah salah bahwa Allah mewajibkan berpuasa agar manusia bertaqwa. Hadirnya taqwa tergantung pada siapa yang memimpin diri kita. Ada 3 kandidat yang dapat kita pilih untuk kita jadikan pemimpin: Nafsu, akal atau hati. Agar tepat dalam memilih pemimpin maka kita harus tahu karakteristiknya terlebih dahulu.
Nafsu =>pasti tidak selamat
Karakteristik
Berbuat tanpa landasan dan tujuan yang jelas
Tidak mau tunduk pada aturan
Merugikan diri sendiri dan orang lain
Berlebih-lebihan melampaui kebutuhan
Akal =>belum tentu selamat
Karakteristik
Didasarkan pada pengalaan yang berulang kali terjadi
Berdasarkan suka dan tidak suka
Hati =>pasti selamat
Karakteristik
Tunduk pada aturan (Rabbaniyyah)
Cinta Akhirat (ukhrawiyyah)
 Taqwa adalah tampilnya hati memimpin akal dan nafsu diri yang akan membawa kita pada keselamatan. Apa lagi yang paling kita inginkan selain keselamatan? Sukses bahagia, kaya, terhormat? Semua itu tidak akan menyenangkan kalau keselamatan kita tidak terjamin. Hidup dalam ketakukan. Maka marilah kita pilih hati untuk memimpin diri kita, menghantarkan kita pada taqwa.
Taqwa tidak sulit. Hanya, di hadapan taqwa itu terhampar lima rintangan yang harus kita lalui. Barang siapa yang mampu melewatinya maka ia akan mendapatkannya (taqwa)
Apa saja lima rintangan itu?
1.       Memilih yang berat daripada yang ringan
2.       Memilih bersusah-susah daripada bersantai ria
3.       Memilih diam daripada berlebihan (dalam bicara)
4.       Memilih kehinaan daripada kehormatan
5.       Memilih rindu mati daripada rindu hidup
Demikianlah puasa mengajak kita untuk bertakwa. Puasa mengajari kita untuk menyadari bahwa kita adalah murad bukan murid. Murad berarti yang dikehendaki sehingga manusia menyadari bahwa dalam hidup ini kita sama sekali tidak mempunyai kehendak. Siapakah pengendali hidup kita? Satu-satunya pengendali hidup kita adalah Allah ta’ala.